Deteksi genangan air
Genangan air selalu terjadi ketika tanaman menerima terlalu banyak air di dalam pot dan tidak dapat mengalir dengan baik. Anda dapat dengan cepat mengetahui apakah tanaman tumbuh dengan baik atau tidak dengan melihat daunnya yang layu. Jika tanaman melorotkan daunnya, biasanya karena kekurangan air. Setelah disiram, daunnya cepat lurus kembali. Jika daun tiba-tiba menguning, Anda harus sangat berhati-hati, karena kelebihan air dapat menjadi penyebabnya. Jika daunnya kuning, periksa tanah di pot. Apakah sangat lembab? Lihat di tatakan gelas atau penanam. Apakah air sudah terbentuk? Jika Anda menemukan fakta ini, Anda harus segera bertindak.Menghilangkan genangan air
Jika Anda menemukan bahwa tanaman Anda berada di air yang tergenang, singkirkan sesegera mungkin. Juga amati apakah lebih banyak air mengalir keluar dari tanah pot dan kembali ke piring. Biarkan tanaman mengering selama beberapa hari. Mengeringkan akar dapat menyebabkan tanaman pulih. Jika sudah ada daun yang layu dan tanaman rusak, periksa bola akarnya.Jamur bertanggung jawab atas pembusukan akar, karena mereka menemukan kondisi terbaik di tanah yang lembab. Jika seluruh bola akar busuk, repotting tidak lagi berguna. Namun, jika bagian akarnya masih sehat, ada baiknya mencoba menyelamatkan tanaman tersebut. Buang akar yang mati. Tanam tanaman di tanah segar dan lakukan tanpa penyiraman untuk saat ini.
9 tips untuk menghindari genangan air
1. Perhatikan tanaman Anda. Daun yang menguning bisa menjadi tanda penyakit, hama, terlalu banyak atau terlalu sedikit air. Sampai ke dasar penyebabnya! Tuangkan dengan insting yang pasti! Untuk menguji, tekan jari Anda ke dalam tanah. Sirami tanaman hanya karena lapisan atas tanah sudah kering. Kebanyakan tanaman bertahan kekeringan lebih baik daripada terlalu banyak kelembaban.
2. Perhatikan pekebun! Pekebun terlihat bagus, tetapi mereka merupakan ancaman bagi tanaman. Lagi pula, Anda tidak dapat mengetahui apakah kelebihan air dapat keluar dari pot bunga atau apakah itu mundur. Bahayanya bisa dihilangkan jika Anda menaikkan pot bunga di planter sedikit. Misalnya, letakkan batu di penanam dan letakkan pot bunga di atasnya. Ini memungkinkan air mengalir dengan mudah.
3. Tatakan gelas juga dapat mencegah air mengalir. Pastikan tidak ada air permanen di tatakan gelas.
4. Saat menyiram tanaman Anda, perhatikan lokasinya. Tanaman di ruangan yang hangat atau Di musim panas, tanaman pot di balkon atau teras harus diberi air yang cukup. Di ruangan yang sejuk dan selama hibernasi, tanaman hanya boleh disiram sedikit.
5. Pastikan untuk sementara memblokir tanah di penanam atau pot bunga
melonggarkan. Sama seperti di tempat tidur, tanaman pot juga membutuhkan tanah yang gembur dan permeabel. Ini berkontribusi pada penguapan air dan membantu menghindari genangan air.6. Gunakan butiran tanah liat alih-alih tanah pot! Butiran tanah liat memiliki kemampuan untuk menyimpan kelembaban dan melepaskannya secara merata ke tanaman. Properti ini berhasil digunakan untuk tanaman indoor yang tidak dapat disiram untuk waktu yang lama. Misalnya, di kantor dan tempat usaha, tetapi juga di sektor swasta, upaya penuangan berkurang dalam jangka panjang melalui penggunaan butiran tanah liat.
7. Perhatikan drainase! Taruh lapisan kerikil kasar di pot atau ember Anda. Ini mengurangi risiko terlalu banyak kelembaban. Kemudian tuangkan lapisan butiran tanah liat ke penanam dan tanam tanaman.8. Gunakan sistem irigasi otomatis! Sistem semacam itu tersedia di toko-toko spesialis dalam kombinasi dengan berbagai jenis butiran tanaman. Sistem ini dengan sempurna menunjukkan kebutuhan kelembaban tanaman dan memberikan keamanan tambahan bagi setiap tukang kebun yang hobi.
9. Cari tempat terlindung di taman Anda untuk wadah tanaman, misalnya di bawah kanopi. Jika tidak, hujan lebat atau tahan lama dapat menyebabkan penumpukan kelembaban dan merusak tanaman.